7 Jenis Konstruksi Gedung Baru DPR

Sabtu, 09 April 2011

Saya adalah yang telah berjasa menempatkan salah seorang anggota dewan duduk di kursi DPR. Saya adalah kontributor anggota dewan. Kontribusi saya adalah 0.01 mm persegi dari luas kursi yang tengah diduduki anggota dewan. Kontribusi 0.001 mm persegi tersebut saya berikan di balik bilik suara pada pemilu silam.

Rencana pembangunan gedung baru DPR dibahas ramai, kritik dari rakyat mengalir, rencana tak bakal urung. Seakan tak melihat realita nasional.


Jika saja benar gedung tersebut akan dibangun maka perlu mempertimbangkan 7 hal berikut:
1. Tahan Gempa.
Nusantara adalah republik gempa, takdir geografis. Jepang telah berhasil membuat konstruksi anti gempa. Saat terjadi gempa 8,8 SR anggota parlemen yang tengah rapat di gedung parlemen terlihat tenang karena mereka pd gedungnya tahan gempa. Maka untuk gedung baru DPR 2011 perlu dipasang dengan sobreker yang bagus dari Jepang.
2. Tahan Api
Jakarta bersuhu panas ditambah dengan cuaca ekstrim saat ini maka kebakaran mudah terjadi. Bata api tahan panas, semen dan pasir pun harus tahan suhu tinggi suapaya dinding tidak meleleh.\
3. Tahan Air Banjir
Jakarta langganan banjir. Biasa disebut banjir kiriman. Bogor mengirim banjir?
4. Tahan Angin puting beliung
Semakin tinggi gedung dibangun semakin keras angin menerpa.
5. Tahan Abrasi
Abrasi pantai mulai menggerogoti ancol dan jakut. Lama kelamaan bisa menggerogoti jakpus dsr
6. Tahan Demo
Sebuah bangunan yang harus dirancang sedemikian rupa untuk menghadang dan menghalangi masuknya para demonstran. Kejadian demontran beramai-ramai naik ke atap gedung tidak terulang lagi.
7. Tahan kritikan

Dan masih ada tahan - tahan yang lainnya; tahan harga, tahan banting dan mana tahannnnnn...
Foto: www.dpr.go.id setelah diedit