Hasil kerja PCL ditolak oleh Korlap. Penolakan tersebut bukan berarti salah mendata tapi semata-mata karena penulisan angka dan huruf di daftar C1 tidak sesuai dengan Huruf dan Angka yang telah ditentukan oleh BPS. Kegagalan penulisan angka dan huruf model BPS bisa mencapai 70%. Artinya Korlap hanya menerima hasil kerja 1 PCL dari 3 PCL. Hasil kerja 2 PCL lagi dikembalikan untuk Selengkapnya
diperbaiki tulisannya.
diperbaiki tulisannya.
Betapa repotnya sensus kali ini, sensus penduduk 2010, SP2010. Banyak masalah dan kendala yang ditemui petugas di lapangan. Masalah utama dalam sensus kali ini yaitu bahwa semua petugas harus menulis sesuai dengan jenis huruf angka BPS. Semua orang tahu bahwa tulisan tangan tiap orang itu berbeda. Punya karakter dan ciri khas tertentu. Tidak akan ditemua tulisan tangan sama persis satu orang dengan yang lainnya. Sehingga yang membacapun bisa mengenali ini tulisan siapa, dan yang itu tulisan siapa. Tulisan Mbak Yeni akan berbeda dengan Tulisan Neng Lisnur. Tulisan Mas Torif pasti beda denga Jang Parman. Itu fakta.Dan kita akan mengenali orang lewat tulisannya. Kalaupun ada yang sama itu hanya beberapa huruf saja. Mungkin A nya sama atau penulisan angka 3 sama.
BPS telah memaksa ribuan petugas sensus untuk menulis sama persis satu dengan yang lainnya. Kalau itu yang dikehendaki BPS kenapa BPS tidak membekali petugas dengan mistar huruf. Dengan menggunakan alat itu pasti semua tulisan tangan petugas sensus sama. Konsekwensinya adalah waktu. Berapa jam waktu yang dibutuhkan untuk mengisi satu set daftar C1 di depan responden. Dan apa tanggapan responden terhadap petugas sensus nantinya. Sekarang saja banyak responden yang merasa kesal (sunda: kaluman) melihat lamanya petugas sensus menulis di lembar C1.
Kualitasn Pensil BPS
BPS membekali setiap petugas lapangan dengan 2 buah pensil BPS. Ternyata kedua pensil tersebut tidak sama kualitasnya. Ada yang hitam pekat hasil tulisannya ada juga yang keras dan tipis hasilnya.
Tulisan dan Pensil dua masalah yang berkaitan. Data benar tulisan menceng pasti ditolak Korlap.
Kepada Petugas Sensus Lapangan saya ucapkan selamat berjuang, benar-benar berjuang dalam tulisan, selamat mengukir huruf di atas, semoga sama denga model huruf BPS dan amalnya eh kerjanya diterima oleh Korlap tercinta. Dengan demikian sukseslah SP2010.
Keterangan: PCL= Pencacah Lapangan. Kortim=Koordinator Tim, Satu Kortim membawahi 3 PCL, Korlap = Koordinator Lapangan BPS = Badan Pusat Statistik
Tulisan lainnya:
2 comments:
very interesting
zauzetemisli.mojblog.hr
thank for visiting
Posting Komentar